Jakarta, Sama-sama ngorok, suara yang dikeluarkan bisa
berbeda pada setiap orang. Ada yang ngoroknya halus seperti kucing, ada
pula yang menggelegar seolah hendak meruntuhkan tembok rumah. Bahkan ada
yang lucu, suara ngoroknya mirip peluit.
Terkait jenis-jenis ngorok yang dikelompokkan berdasarkan suaranya. Ngorok dengan suara seperti babi
misalnya, menandakan adanya timbunan lemak yang tebal di sekitar pita
suara.
Penafsiran seperti itu mungkin terlalu teknis bagi orang
awam, sebab jauh lebih penting untuk mengenali penyebab dan mencari cara
untuk mengatasinya. Namun demikian, adanya perbedaan jenis-jenis ngorok
berdasarkan suaranya dibenarkan oleh para pakar kesehatan.
"Masalah
anatominya yang membuat suaranya keluar berbeda-beda. Tergantung
kondisi pita suara dan nafas," kata dr Siti Faisa Abiratno, SpTHT, MSc
dari RS Premier Bintaro saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada
Rabu (19/6/2013).
"Sama seperti orang ngomong saja, berbeda-beda kondisinya makanya suara yang dihasilkan juga berbeda," imbuhnya.
Suara
ngorok yang berbeda-beda umumnya bisa dianggap wajar, tetapi ada
kalanya memang memerlukan perhatian khusus. Misalnya suara ngoroknya
tidak wajar, tersengal-sengal seperti kehabisan napas. Kondisi seperti
ini menunjukkan adanya henti napas saat tidur atau sleep apnea.
"Mengorok
kalau diikuti dengan henti nafas minimal 10 detik dan diikuti dengan
tarikan nafas yang dalam itu dapat menunjukkan bahwa kondisi
mendengkurnya sudah parah. Semakin banyak terjadi henti nafas maka
semakin parah kondisinya," kata dr Agus Subagio dari RS Puri Indah.
Beberapa
literatur mengatakan seseorang yang tidurnya ngorok bisa mengalami
henti napas hingga ratusan kali saat tidur. Orang tersebut umumnya tidak
menyadari dan hanya merasakan dampaknya yakni cepat letih di siang hari
karena kualitas tidurnya berkurang.
"Ada atau tidaknya lendir
juga memengaruhi. Misalnya penyempitan hidung dan ada lendirnya. Atau
lendir di tenggorokan itu juga bisa memengaruhi. Sudah sempit ditambah
ada lendirnya lagi. Yang jelas kalau ngorok berarti ada penyempitan
saluran nafas," tambah dr Agus.
Sumber | anekainfo1.blogpsot.com| http://health.detik.com/read/2013/06/19/145753/2277981/775/mengapa-suara-mengorok-bisa-berbeda-beda?l993303755
No comments:
Post a Comment